15 April 2009

LOGIKA

Ketika Maimunah sempat memergoki calon suaminya : Dargombes bersama wanita lain, sambil mencak-mencak dia mengancam : ‘kalo itu yang lo mau, terserah dech.... pilih aje gue apa die !’.

Pemilihan kata ‘apa’ (‘atau’) pada kalimat di atas, adalah contoh sebuah penggunaan logika, yang menempatkan ‘gue’ dan ‘die’ berposisi sejajar, ambil analogi berikut untuk analisa :

Dalam bilangan biner, angka nol dapat digunakan untuk mewakili ‘tutup’, ‘tidak’ atau ‘salah’, sedangkan angka satu digunakan untuk mewakili ‘buka’, ‘ada’ atau ‘benar’.
Ambil analogi berupa pipa bercabang sejajar yang ujung satunya dipertemukan kembali, sedang pada masing-masing cabang dipasangkan katub, sehingga dapat digunakan untuk mewakili logika pilihan : katub atas (gue) ‘atau’ katup bawah (die).
kemudian bila dari sisi kiri diberikan sumber aliran, maka ada beberapa kemungkinan sebagai berikut :
  • bila kedua katup ditutup (logika nol), maka di sisi kanan ‘tidak’ ada keluarannya (logika nol juga).
  • bila salah satu katub dibuka (nol dan satu / satu dan nol), maka di sisi kanan ‘ada’ keluarannya (logika satu).
  • bila kedua katub dibuka (logika satu), maka di sisi kanan juga ‘ada’ keluarannya (logika satu).
Sehingga hasilnya akan ‘salah’ bila keduanya tidak dipilih, dan ‘benar’ bila dipilih salah satu, tetapi yang diluar dugaan adalah bila dipilih keduanya, ternyata hasilnya ‘benar’.

Maka dengan sangat logis Dargombes menjawab : ‘gue mo pilih kedue-duenye.....’, sambil menggumam di hati : ‘rasain lo, emangnye belum gue pikirin !’.

Tidak mau kalah, Maimunah ingin tunjukkan kalau dia bukanlah perempuan biasa, dengan tenangnya diapun menggunakan kalimat yang logis pula : ‘kalo tekat lo udeh bulet, berarti lo mesti dapet penuhi semue permintaan gue ame die, due-duenye....’.

Dargombes tidak mau menunjukkan keterperanjatannya, meskipun sempat tercenung sejenak : ‘diem-diem, nich anak boleh juga !’, tetapi kemudian mencoba memahami logika ‘ame’ (‘dan’).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar