15 April 2009

MANUSIA

Katanya adalah makhluk paling mulia, tetapi bila telah diperbudak oleh keakuannya, dapat jatuh menjadi lebih rendah dari binatang.

Manusia diciptakan paling akhir, diramu dari sifat positif sang malaikat dan sifat negatif si iblis, kemudian ditiupkan ruhNya, sebagai penetral.

Dari satu atom manusia, karena tertumbuk proton malaikat, terpecahlah dia, menjadi dua buah atom manusia yang saling berpasangan.
Kedua atom ini kemudian sempat bersenyawa karena kehadiran sebuah elektron iblis, maka terbalutlah mereka oleh unsur-unsur dunia : tanah, air, dan udara, sehingga wujud bersama lapar, haus, dan tarikan nafasnya.

Manusia diturunkan ke dunia, harus menyelesaikan ujian kehidupan, agar dapat pulang kembali ke surga.

Kriteria kelulusannya adalah menjadi manusia yang sebenarnya manusia, yaitu diantaranya :
  • Tidak terlalu bernafsu untuk meniadakan elektron dalam dirinya, karena itu akan menyebabkan terjadinya ion positif, sehingga mendekati malaikat sifatnya.
  • Tidak berhura-hura dengan menampung segala macam elektron bebas, karena itu akan menyebabkan terjadinya ion negatif, sehingga mirip iblis kelakuannya.

Baik ion positif maupun ion negatif, keduanya akan terpental ketika menembus kekuatan medan magnet singgasana Sang Pencipta.
Sedangkan bagi yang terjaga kesetimbangan muatan netralnya, akan dapat menembus sampai dihadapan singgasanaNya.

Memang menjadi ion positif dengan cara melepaskan elektron diri, akan mengeluarkan energi nuklir yang maha dahsyat, tetapi bila semua beramai ramai menjadi ion positif, maka sesama ion positif akan selalu saling tolak-menolak, sulitlah untuk dapat bersenyawa sesamanya, tercerai berailah mereka.
Menjadi ion negatif dengan menghimpun elektron liar, juga akan memancarkan hawa panas, meski tak sedahsyat energi yang dikeluarkan untuk menjadi ion positif, tetapi juga akan mampu mencerai beraikan tatanan senyawa yang ada, karena ion negatif akan cenderung melengket menuju ion-ion positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar